
This is familiar to us all; torn between faith and fear. The father here believed Jesus could heal, yet doubt still lingered. Instead of pretending to be strong, he brought his weakness honestly to Jesus—and that honesty became the doorway to a miracle. God is not repelled by our doubts; He meets us in them. Faith isn’t the absence of uncertainty. It’s choosing to trust God even when we don’t understand.
When you struggle to believe, bring your doubts to Jesus instead of hiding them. Pray, “Lord, help my unbelief.” His grace strengthens our faith and turns wavering hearts into testimonies of His power.
Don’t wait for perfect faith—bring the faith you have, and watch Him work through it.

我们每个人都很熟悉这种挣扎:在信心与恐惧之间摇摆。文中的父亲相信耶稣有能力医治,但怀疑依然存在。他没有掩饰自己的软弱,而是坦诚地把自己带到耶稣面前。这种坦诚打开了奇迹的大门。神不会因为你的怀疑而离开你,祂就在你的怀疑中与我们相遇。信心并不是没有疑惑,而是在不明白时仍选择信靠神。
当你在信心上挣扎时,不要隐藏怀疑,要带到耶稣面前祷告:“主啊,求你帮助我的不信。” 祂的恩典必坚固我们的信心,将动摇的心转化为彰显祂荣耀和大能的见证。
不要等到信心完美无缺——把你已有的信心带来,看祂如何借此奇妙作为。

Perkara ini tidak asing bagi kita semua; terbahagi antara iman dan ketakutan. Si ayah percaya Yesus boleh menyembuhkan, namun keraguan masih menghantuinya. Daripada berpura-pura kuat, dia membawa kelemahannya secara jujur kepada Yesus—dan kejujuran itu menjadi pintu kepada mukjizat. Tuhan tidak tertolak oleh keraguan kita; malah Dia bertemu kita di dalamnya. Iman bukanlah ketiadaan ketidakpastian. Ia adalah memilih untuk mempercayai Tuhan walaupun kita tidak mengerti.
Ketika anda berjuang untuk percaya, bawalah keraguan anda kepada Yesus daripada menyembunyikannya. Berdoa, “Tuhan, tolonglah aku yang tidak percaya ini.” Kasih karunia-Nya menguatkan iman kita dan mengubah hati yang goyah menjadi kesaksian akan kuasa-Nya.
Jangan tunggu iman yang sempurna—bawakan iman yang anda miliki, dan lihatlah Dia bekerja melaluinya.
